Friday, June 21, 2013

Arsitektur Post-Modern

Posted by Jhon Frie. Category:


Post-Modern adalah istilah untuk menyebut suatu masa atau zaman yang dipakai berbagai disiplin untuk menguraikan bentuk budaya dari suatu titik pandang dan yang berlawanan atau mengganti istilah modernisme. Karena salah satu bentuk ungkapan bentuk fisik kebudayaan adalah seni, termasuk arsitektur, karena itu Post-Modern lebih banyak digunakan di kebudayaan. 

Sebelumnya dalam arsitektur, titik pandang ini tidak bisa digunakan namun sejak tahun 1970-an istilah ini mulai digunakan untuk menyebut gaya Eklektik yang memilih unsur-unsur lama dari berbagai periode, terutama unsur klasik, yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk yang kelihatan aneh. Kemungkinan besar Post-Modern berkembang oleh karena kejenuhan terhadap konsep fungsionalisme yang terlalu mengacu kapada fungsi. Pemakaian elemen-elemen geometris sederhana terlihat sebagai suatu bentuk yang tidak fungsional tetapi lebih ditonjolkan sebagai unsur penambah keselarasan dalam komposisi ataupun sebagai dekor. 

Pada awal tahun 80-an, gaya Post-Modern juga lebih banyak dipakai untuk menggambarkan suatu bentuk dasar dalam berbagai anggapan tentang hubungan antara arsitektur dengan masyarakat. Yang dituntut adalah bahwa suatu bentuk dan penampilan bangunan seharusnya merupakan hasil dari beberapa pendekatan logis dari program, sifat bahan bangunan dan prosedur konstruksi – hal mana sudah banyak diabaikan. Post-Modern menjadi reaksi dari ilmu pengetahuan yang menjadi konsentrasi manusia pada budaya rasionalisme yang berkembang di Barat baik di Eropa maupun di Amerika dalam abad terakhir ini. Bentuk lain dari ungkapan konsep Post-Modern adalah sebagai oposisi dari „gerakan modern‟. Secara tidak langsung, Post-Modern lebih kurang seperti tujuan utama dari Avant Garde – suatu gerakan pelopor pembaharuan dan kembali berintegrasi dengan idealisme zaman pra-modern. Post-Modern merombak konsep modernisme yang berusaha memutus hubungan dengan masa seni dan arsitektur klasik. 

Kadang-kadang Post-Modern digambarkan seperti menganjurkan untuk memperbaiki kembali arti arsitektur dengan kembali mengetengahkan elemen-elemen arsitektur konvensional dan menjadi lebih pluralistik dengan memperluas perbendaharaan gaya dan bentuk. Dapat dikatakan bahwa Historicism yang mengambil unsur-unsur lama baik yang klasik maupun modern adalah awal dari pemikiran dan konsep dari Post-Modern. Berdasarkan referensi historis dan kemampuan untuk mengadaptasi terjadi pemulihan atau perbaikan dan kesinambungan, Post-Modern berusaha membangun lingkungan dan kembali memperkuat cita rasa tempat-tempat khas tertentu. Walau Charles Jencks menyatakan aliran baru ini sekedar menampilkan bentuk-bentuk baru yang menimbulkan kesan aneh dan sering kali melebih-lebihkan sensasi dengan menampilkan berbagai macam atribut pada bangunan. 

Ditandai dengan diledakannya kompleks rumah susun Pruitt Igoe oleh Departemen of Housing and Urban Development Amerika Serikat (dimana bangunan tersebut pernah mendapat penghargaan Design Award dari American Institute of Architects) dinyatakan bahwa Arsitektur Modern telah mati dan lahirlah arsitektur Post-Modern.
Tokoh-tokoh Post-Modern anatara lain adalah :
Michel Graves, dengan karyanya Porland Building.
Charles Moore, dengan karyanya Piazza de Italia.
Paul Rudolp , dengan karyanya School of Art di Yale, 1963.
Paolo Soleri, dengan kota idealnya Arcosanti, Cordes Junction, Arizona.
Louis Kahn, dengan Salk Institute, La Jolla, California, 1965 dll.
Gerakan serupa muncul di Jepang yang dipelopori oleh arsitek Kisho Kurokawa yang menyebut gerakannya dengan “Mtebolism Architecture”. Salah satu karyanya yang monumental dan menjadi tanda gerakan ini adalah bangunan tinggi Nagakin Capsule.

0 komentar:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►