Friday, June 21, 2013

Arsitektur Modern

Posted by Jhon Frie. Category:

Arsitektur modern ditandai dengan banyaknya pakar-pakar Arsitek dengan berbagai pemikiran dan konsep arsitekturnya diantaranya adalah sebagai berikut: Louis Sullivan, dengan konsep „Form Follow Function‟ Frank Lloyd Wright, dengan bangunan Falling Water, Bear Run, Pennsylvania 1936 dan The Solomon and Guggenheim Museum, New york 1959. Le Corbusier, dengan bangunan Chapel De Ronchamp, Villa Savoye, Villa di Poissy 1930, dan Gedung Parlemen di Punjab India, 1956. Ludwig Meiss van der Rohe, dengan seagram Building, New York 1958, Crown Hall, Illinois Institute of Technology, Chacago Illinois, 1952. 

Pengaruh arsitektur modern tidak hanya berkembang di negara-negara Barat saja tetapi juga menjalar keseluruh dunia termasuk Asia seperti Jepang. Masuknya pengaruh Barat termasuk karya arsitekturnya, arsitek Jepang berhasil mengawinkan dengan arsiektur tradisionalnya sehingga tetap menampilkan kekhasannya sebagai arsitektur Jepang. Salah satu tokoh arsitek yang terkenal adalah Kenzo Tange dengan karya terkenalnya National Gymnasium 1964, Olympic Games, Jin‟nan-cho, shibuya Ward, dan karya lainnya.

Dalam masa modernisasi awal teori-teori keindahan dalam arsitektur oleh Pugin, Ruskin, Morris dan lain-lain berkembang lebih radikal menentang klasikisme dan menekankan pada fungsionalisme. Julien Guadet (1834-1908) seorang arsitek Perancis, penulis buku yang berjudul „Elements Et Theorie De Larchitecture‟ (Elemen dan Teori Arsitektur) yang diterbitkan di Paris turut menyumbang pada teori arsitektur. Pandangannya terhadap arsitektur adalah : 
 “Konstruksi dalam arsitektur selain seni juga merupakan ilmu pengetahuan. Bentuk seni tercipta dalam proses suatu kreasi, kombinasi atau susunan dan rancangan, sedangkan ilmu pengetahuan adalah hasil dari penguasaan yang dikembangkan melalui pembuktian dan penelitian…. Didalam seni, Ilmu pengetahuan tidak tercipta, seni akan bersifat berlebihan dan mandul apabila ia menuntut melebihi peranan dan fungsinya … Apabila arsitek tidak berperan sebagai ilmuwan dalam konstruksi maka ia akan mandul juga, menjadi arsitek yang tidak lengkap karena ia hanya seorang seniman…. Anda hanya akan jadi seorang arsitek bila anda seorang seniman dan sekaligus seorang ilmuwan. Tidak ada seni dan ilmu arsitektur secara terpisah, satu dengan lainnya tidak dapat berjalan sendiri-sendiri”. (Julien Gaudet dalam Sumalyo, 1997).

Pernyataan Gaudet tersebut menetang teori-teori yang dibuat oleh Ruskin yang menyatakan bahwa untuk menjadi seorang terlebih dahulu harus menjadi seniman dan harus mempunyai jiwa seni dan akan menjadi seorang konstruktor bila tanpa didasari oleh seni. 

Dalam arsitektur Modern para arsitek hendaknya berpola pikir yang lebih bebas dan tidak hanya selalu berpegang pada kaidah-kaidah yang sudah ada terutama pandangan arsitektur yang semata-mata sebagai seni. Hendaknya arsitektur dilihat sebagai ilmu pengetahuan yang dapat berkembang dari penelitian dan kajian sehingga mendapatkan teori-toeri baru kemudian diterapkan dalam bentuk baru.

0 komentar:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►